SUBHANAALLAH..! INILAH FAKTA KEKUASAAN ALLAH BENAR-BENAR ADA ORANG YANG MATI SURI TOLONG BANTU SHARE YEA !!!!
Merinding dan menangiskah kalian setelah membaca narasi riil kesaksian orang mati suri ini? Semoga cerita ini dapat menjadikan pelajaran untuk Kita yang masih tetap hidup didunia ini.
Dia yaitu Aslina. Aslina yaitu warga minggu baru yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitaran 25 th. itu berikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri.
Terlebih dulu Aslina berikanlah kesaksian, pamannya Rustam Effendi berikan penjelasan pembuka.
Aslina datang dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak mulai kecil cobaan telah datang pada dirinya. Pada usia tujuh th. tubuhnya terbakar api sampai harus lakukan 2 x operasi. Mendekati usia SMA ia termakan racun. Tersebab itu ia memikul derita selama tiga th..
Pada usia 20 th. ia diserang gondok (hipertiroid). Gondok itu menyebabkan beberapa rusaknya pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu jadi Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina lakukan check-up atas gondoknya di Rumah Sakit di jakarta. Lalu, Hasil kontrol mengatakan penyakitnya di ambang batas sampai belum bisa dioperasi. “Kalau dioperasi jadi akan berjalan pendarahan”, jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetaplah lemah.
Malamnya Aslina gelisah mempesona, dan terpaksa sekali pamannya membawa Aslina kembali ke jakarta sekitaran jam 12 malam itu. ia dimasukkan ke unit kritis darurat (UGD), saat itu detak jantungnya dan napasnya sesak. Lalu ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruang perawatan. ”Aslina seperti orang ombak (mendekati sakratulmaut). Lalu saya berikan kalimat thoyyibah dan syahadat. Lalu dalam pandangan saya Aslina hembuskan nafas terakhir. ” tuturnya.
Usai Rustam berikanlah pengantar, lalu Aslina berikan kesaksiannya. ”Mati yaitu pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni simpan. ” Sekian ia mengawali kesaksiaanya setelah memohon semuanya hadirin yang penuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru itu membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman, amal dan ketakwaan terlebih dulu mati datang.
”Saya telah rasakan mati”, Tutur anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. Sungguh, lanjutya, begitu sakit mati itu. Diceritakan, rasa sakit waktu nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging, dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi. ”Terasa malaikat mencabut (nyawa) dari kaki kanan saya”, paparnya. Di saat itu ia pernah di sampaikan oleh pamannya kalimat thoyibah. ”Saat di ujung napas, saya berzikir”, katanya. ”Sungguh sakitnya, Pak, Bu…” ulangnya di hadapan semakin lebih 300 alumni ESQ Pekanbaru.
Diungkapkan, waktu ruhnya telah tercabut dari jasad, ia lihat di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga saksikan jasadnya yang terbujur. Lalu datang dua malaikat serba putih menyampaikan “Assalammualaikum” pada ruh Aslina. ”Malaikat itu besar, apabila memanggil, jantung perasaan ingin copot, gemetar, ” papar Aslina mencerita pengalaman matinya.
Lalu malaikat itu kemukakan pertanyaan : “Siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu? “ Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah.
”Tak ada rekan kecuali amal, ” lebih Aslina yang Ahad malam itu gunakan baju serba hijau. Seperti pernyataan pamannya, Aslina tidaklah seorang pendakwah, tetapi malam itu ia terlihat berikan kesaksian seperti seorang muballighah.
Di alam barzah ia saksikan seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis, badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin saja saja sosok itu yaitu amal buruk dari orang itu.
Lalu Aslina melanjutkan. ”Bapak, ibu, ingatlah mati, ” sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal terlebih dulu ajal menjemput. Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh dua orang malaikat. Saat itu ia inginkan sekali bertemu dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan ”Ayah”. ”Wahai ayah bisakah saya berjumpa dengan ayah saya, ” tanyanya.
Lalu nampaklah satu sosok. Ruh Aslina tak tahu sosok yang berusia pada 17-20 th. itu. Sebab ayahnya meninggal dunia saat berusia 65 th.. Kenyataannya memang benar, sosok muda itu yaitu ayahnya. Ruh Aslina menyampaikan salam ke ayahnya dan berkata : ”Wahai ayah, janji saya telah tiba. ”
Mendengar itu ayah saya saya menangis. Lalu ayahnya berkata pada Aslina. ”Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu. ” ruh Aslina juga menjawab. ”Saya tidak bisa pulang, karena janji
SUBHANAALLAH..! INILAH FAKTA KEKUASAAN ALLAH BENAR-BENAR ADA ORANG YANG MATI SURI TOLONG BANTU SHARE YEA !!!!
Reviewed by Unknown
on
06.30
Rating: